Setelah lama gak update, kali ini saya mau update review film lagi.. yipiii! Horeee!! Kali ini saya mau mereview film THE EDGE OF SEVENTEEN. Film yang rilis 2016 lalu ini diperankan oleh Hailee steinfield (namanya rada susah ditulis, saya harus goggling dulu buat nulis nama aktris muda ini). Entah kenapa saya jadi suka nontonnya kalau yang main filmnya Hailee, mungkin karena image dia yang cocok banget sama karakter Nadine yang dia perankan di film ini.
oke, langsung aja yuk cekidot (maaf yaa kalau bahasanya belepotan😅😩)
Sinopsis dan Jalan Cerita The Edge Of Seventeen menurut sudut pandang saya
Film The Edge Of Seventeen bercerita tentang Nadine, seorang
remaja biasa yang sedang berada dalam masa pubertasnya dan mengalami
berbagai macam permasalahan dalam kehidupan bersosialisasi. Dia punya
seorang sahabat yang dikenalnya sejak sekolah dasar yaitu Krista (Haley Lu)
yang selalu ada setiap saat disampingnya. Dalam lingkungan keluarga, Nadine
mempunyai seorang kakak bernama Darian (Blake Jenner, si tamvan favorit saya)
yang tampan dan sangat populer disekolahnya dan sangat bertolak belakang dengan
Nadine. Nadine dan Darian bahkan hampir tidak pernah akur. Masalah menjadi
rumit ketika tanpa sengaja Nadine memergoki kakaknya sedang bersama Krista
dalam situasi yang sangat tidak mengenakan dihati Nadine. Hubungan persahabatan
mereka pun menjadi berantakan karena Krista tidak mau memilih antara Nadine
atau Darian, Nadine akhirnya memutuskan persahabatannya dengan Krista. Nadine pun menjadi sendirian dan hubungan
Krista dan kakaknya menjadi semakin serius sampai akhirnya mereka pun pacaran. Mulai
saat itu, Nadine pun mulai mencoba menjahili guru disekolahnya bernama Mr.
Brunner (Woody Harelson) dengan berbagai macam cara hanya untuk sekedar
menghibur diri. Disamping itu, ada seorang teman dikelasnya bernama Erwin
(Hayden Zseto) yang polos dan selalu terlihat salah tingkah jika bersama dengan
Nadine, namun Nadine rupanya menyimpan rasa kepada Nick (siapa yah namanya,
lupa deh) cowok cool disekolahnya yang bahkan sama sekali tidak tertarik kepada
Nadine.
Permasalahan menjadi semakin
rumit ketika Nadine yang benar-benar frustasi dengan dirinya sendiri tanpa
sadar menulis messenger kepada Nick dengan kata-kata yang sangat vulgar. Setelah
dia membaca ulang apa yang sudah dia ketik, dia berniat menghapus ketikannya
namun tanpa sengaja dia malah memencet tombol kirim dan, Wallaaa!! Seketika Nadine
panik bukan kepalang mengetahui bahwa kata-kata vulgarnya sudah terkirim ke
Messenger Facebook Nick.
Nadine segera menuju sekolah
untuk menemui Mr. Brunner untuk meminta pertolongan. Mr. Brunner pun
menenangkan Nadine dan meminta untuk menghadapi masalahnya sendiri, lalu
memberikan nomer teleponnya jika ada sesuatu yang sangat mendesak. Nadine pun
beranjak pergi untuk menenangkan diri. Ibu Nadine yang menghubunginya berkali-kalipun
tidak dia hiraukan sama sekali.
Setelah beberapa saat, tiba-tiba
handphone Nadine berbunyi dan ternyata Nick menghubunginya dan malah mengajak
Nadine untuk bertemu malam ini. Nadine yang tadinya hampir mati karena panik berubah
menjadi sangat bersemangat, bahkan bersemangat berlebihan.
Malam harinya, Nick menjemput
Nadine. Ibu Nadine yang sama sekali tidak sempat melihat wajah Nadine hari itu
benar-benar kesal, bahkan setiba ibunya dirumah, kamar Nadine terlihat sangat
berantakan. Saking sibuknya mencari baju yang cocok mungkin(kebiasaan cewek kalau mau jalan nih). Darian pun turun
tangan mengatasi permasalahan yang sedang menimpa Ibunya dan Nadine.
Kembali ke Nadine dan Nick. (Ini scene
paling mendebarkan buat saya karena mengingatkan sesuatu tentang kejadian yang
juga pernah saya alami pada jaman dahulu kala😂)
Nadine sama sekali tidak tahu
bahwa ternyata Nick bukan tipe Cowok yang berbasa-basi. Dia langsung beraksi
mencumbu Nadine. Nadine yang kaget memaksanya berhenti, seketika wajah Nick
menjadi kesal karena merasa dipermainkan. Nadine yang polos itupun menahan Nick
agar tidak pergi, namun lagi-lagi dia menyerang Nadine tanpa basa-basi. Nadine
pun kembali memaksanya berhenti. Nickpun benar-benar kesal dan bingung dengan
tingkah wanita yang mengirimnya pesan vulgar malah bersikap seperti itu. Nadine
yang baru menyadari alasan Nick mengajaknya bertemu adalah terkait dengan pesan
yang dia kirim, langsung turun dari mobil Nick dan meninggalkannya pergi.
Kemana lagi Nadine harus mengadu
kecuali kepada Mr. Brunner. Mr. Brunner membawa Nadine kerumahnya dan
memperkenalkannya kepada keluarga kecilnya lalu menyuruh Nadine menghubungi
Ibunya. Tak beberapa lama kemudian, jemputan Nadine datang. Ternyata itu bukan
Ibunya, tapi Darian dan Krista yang menjemputnya. Nadine dan Darianpun kembali
bertengkar disana. Darian yang merasa bertanggung jawab dengan Nadine kembali
menjelaskan alasannya menjemput Nadine, kemudian meminta Mr. Brunner
mengantarkan Nadine pulang.
Nadine yang merasa bersalah
dengan tingkahnya selama ini pada kakaknya akhirnya pulang kerumah dengan
diantar Mr. Brunner, dia meminta maaf kepada Darian. Darian pun mengerti
keadaan Nadine dan mereka berpelukan (ini scene kakak adik yang paling
menyentuh di film ini).
Akhirnya masalah keluarganya
teratasi. Nadine pun mulai menerima kenyataan bahwa kakaknya berpacaran dengan
sahabatnya. Nadine hanya ingin Kakak dan sahabatnya itu bahagia. Dan urusan
Cinta, Nadine akhirnya bersama Erwin. Endingnya agak nanggung sih menurut saya,
tapi saya lumayan suka sama karakter Erwinnya di film ini.
Gak usah kasih tau endingnya deh,
nanti spoiler sampai abis kan gak asyik lagi ditonton wekaweka !! kalau mau tau
ya dtonton gan! Sis!.
Untuk peringkatnya saya kasih
8/10 deh film The Edge Of Seventeen ini.
Selamat menyaksikan !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar